DIALOG PELAKU SENI

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu (kiri) dan Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF), Ukus Kuswara (kanan) melihat karya animasi dalam Dialog Pelaku Seni di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, Selasa (1/5). Dialog yang dihadiri para pelaku seni fotografi, seni desain, seni perfilman dan budayawan tersebut untuk mencari strategi dalam hal pengembangan seni serta pariwisata di daerah-daerah. FOTO ANTARA - Ari Bowo Sucipto

EKSPOR KERAMIK PUNAKAWAN

Seorang perajin melakukan tahap akhir pembuatan keramik Punakawan di Loroblonyo wokshop, Kasongan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin (30/4). Kerajinan keramik Punakawan diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Australia dan Perancis dan dijual Rp 400.000 per buah. FOTO ANTARA - Regina Safri

TRADISI ADU SAPI ACEH

Warga mengadu sapi (Pupoek Leumo) di lapangan Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, Minggu (29/5). Pupoek Leumo merupakan tradisi masyarakat di kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh yang berkembang sejak zaman Kerajaan Aceh pada abad ke-16 dan kini sudah langka dilaksanakan. FOTO ANTARA - Irwansyah Putra

KOMUNITAS ONTHEL

Sejumlah pehobi sepeda onthel mengayuh sepedanya di kawasan Teluk Pariaman, Sumbar, sebuah kawasan turisme gaya baru (tapi kuno). Pehobi dan kolektor sepeda tua tersebut tergabung dalam Komunitas Unto (onthel) Pariaman Regenerasi (Kompeni) yang memiliki puluhan anggota dan kerap menggelar kegiatan "Touring" termasuk mendata serta mengumpulkan sepeda tua di daerah itu, sebagai bagian dari 'heritage' kota tua di kawasan Sumatera Barat. FOTO ANTARA - Iggoy el Fitra

GATOTKACA JADI RAJA

GATOTKACA JADI RAJA. Sejumlah pemain wayang orang mementaskan pertunjukan drama sinema Gatotkaca Jadi Raja - Battle for The Throne di The Hall, Senayan City Jakarta, adalah bagian dari kesenian tradisionail yang dimasak secara moderen. Minimal, dipertunjukan di daerah kasawan bergengsi, sedang memanjiri ibukota Indonesia. Pertunjukan yang memadukan seni wayang orang dan wayang kulit tradisional yang didukung oleh artis Tora Sudiro yang berperan sebagai Gatotokaca dan Titi DJ sebagai Arimbi dengan Sutradara Mirwan Suwarso. FOTO ANTARA - Zabur Karuru

FESTIVAL KESENIAN

Beberapa seniman menirukan prilaku binatang laut dalam pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke-5 di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali, setiap tanggal 21 November. Festival kesenian selama empat hari itu melibatkan ratusan seniman dari institut seni dalam dan luar negeri untuk saling berinteraksi dengan membawakan keseniannya masing-masing. FOTO ANTARA - Nyoman Budhiana

ATRAKSI PACU JAWI

Joki memacu sapinya (jawi) pada helatan Pacu Jawi (Balap Sapi) di Labuahtan, Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, adalah bagian dari tradisi yang sudah hampir 50 tahun. Pacu jawi kini menjadi agenda pariwisata di kabupaten itu yang mulanya hanya permainan anak nagari sekaligus kegiatan menyambut musim tanam. FOTO ANTARA -Iggoy el Fitra

HUTAN LINDUNG PULAU WEH

Monyet penghuni hutan lindung "Murung Ujung' di Pulau Weh, Sabang - Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Hutan lindung yang didalamnya juga berdiri Tugu Titik Nol itu dihuni sejumlah satwa seperti monyet, babi hutan dan berbagai jenis burung. FOTO ANTARA - Fanny Octavianus

MELASTI DI BROMO

Umat Hindu suku Tengger melintasi kaldera Gunung Bromo untuk melaksanakan upacara Melasti di sumber air Widodaren Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ini sebuah tradisi yang sudah turun temurun, sejak agama Hindu masuk di Pulau Jawa, dan kemudian masih menyisakan di kawasan Bromo. Upacara tersebut selalu diyarakan, menjelang Hari Raya Nyepi tahun Saka 1934, untuk menyucikan jiwa dan raga. FOTO ANTARA - Musyawir

KAWASAN GILI MATRA

Sejumlah wisatawan menepi menggunakan perahu di pinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Maklum sekarang sudah menjelang musim liburan. Kawasan Gili Trawangan merupakan satu dari tiga gili yang disebut sebagai Gili Matra ( Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan) yang ditetapkan sebagai taman wisata perariran nasional dengan luas sekitar 2954 hektar dan setiap harinya ramai dikunjungi wisatawan asing dan wisatawan lokal. Namun, jika tertarik dunia pegunungan, bisa langsung menuju Gunung Rinjani yang memiliki hutan pohon edelweis. FOTO ANTARA - Ahmad subaidi

TIGA GILI

Foto udara memperlihatkan gugusan pulau Tiga Gili (dari kiri kekanan, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air) di pesisir pantai Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB.Tiga Gili Tersebut merupakan tempat wisata favorit dikunjungi para turis asing di pulau Lombok dan juga sebagai kawasan konservasi perairan nasional dengan luas sekitar 2954 hektar. FOTO ANTARA - Ahmad Subaidi

FESTIVAL PORT NUMBAY

Sejumlah warga suku Nafri menari Saohara pada Festival Port Numbay di Pantai Base-G, Jayapura, Papua, Maret lalu (9/3). Tarian Saohara ini merupakan tarian untuk merayakan kemenangan setelah perang. Sebagai bagian dari tradisi yang jika dikemas secara moderen, akan mendatangkan para turis mancanegara. FOTO ANTARA - Anang Budiono

KUNJUNGI Ke PRAMBANAN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu (tengah) didampingi Dirut Candi Prambanan Purnomo Siswo Prastjo (kanan) saat melihat penjual cindera-mata di kawasan Candi Prambanan, di Sleman Yogyakarta, awal April lalu. Paska erupsi Gunung Merapi setahun yang lalu, Candi Prambanan dan kawasan sekitarnya sudah mulai bangkit, khususnya bidang pariwisata dan ekonomi. FOTO ANTARA - Regina Safri

KUBURAN BATU

Para wisatawan asing dan lokal, tak pernah sepi mengunjungi kuburan batu Lemo di Toraja, Sulsel. Kuburan batu berusia ratusan tahun itu, merupakan salah daya tarik objek wisata Toraja. FOTO ANTARA - Sahrul Manda Tikupadang

DALANG WANITA

Dalang wanita - Ni Elisa Orkarus Alasiah mendalang wayang Kulit dengan lakon Dewi Durgandini di Gandok Seni Pondok Tingal, Wanurejo, Borobudur Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/4) malam. Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang wanita tersebut dalam rangka ulang tahun ke-21 Gandok Seni Pondok Tingal, sekaligus memperingati hari Kartini. FOTO ANTARA - Anis Efizudin

PESONA KAWAH PUTIH

Suasana pesona wisata Kawah Putih di kawasan Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Kawah Putih Ciwidey, adalah salah satu obyek wisata alam dengan pemandangan menarik berupa danau mengandung belerang yang terletak di puncak Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter diatas permukaan laut. FOTO ANTARA - M Agung Rajasa

SUTRA DONGGALA

Seorang perempuan menata susunan benang (ba'sau) untuk pembuatan kain sutra Donggala khas Sulawesi Tengah di Desa Towale, Kec. Banawa Tengah, Kab.Donggala, Sulteng, Minggu (29/4). Industri rumah tangga tenun bukan mesin itu sudah diusahakan secara turun temurun dan menjadi pemasok bagi daerah sekitarnya. Harga per satuan kain mencapai Rp.600.000. FOTO ANTARA - Basri Marzuki

www.garuda-indonesia.com

Sabtu, 31 Maret 2012

Why Go To Bali When You Can Go to Tidung Instead?


Aren't you just tried of the strange weathers, traffic jams, chaos, stress and did I mention traffic that occurs 24/7 in Jakarta? Don't you just want to get away from all that but have no cash in your wallet? No need to worry! Tidung Island awaits you!
            Tidung Island is one of the many islands situated in PulauSeribu. It's well known for it's unique bridge called JembatanCinta and still ‘til this very moment attracts many visitors. Other than that, Tidung Island has very friendly locals, amazing beaches and tons of activities to do.
            My trip to Tidung Island was planned a few weeks ago. My classmates I planned on going somewhere for spring break. At first we decided to go to Yogyakarta but we thought that it will be quite expensive and that it's a bit far from home. Then, one of my classmates suggested going to Tidung Island because he and his friends went there last year. He then gave the contact person and my other classmates did all the work (heh I just joined in). Tip: In finding a contact person for your trip to Tidung, you can simply find it on the Internet; it’ll have a bunch of results! Or if you’re lucky, maybe someone you know has got a contact person!

 
Contacting the person might be quite difficult because once we arrived there we realized what little signal they have but then again, it shouldn't stop you on planning your trip. Once you have found your contact person, your work is basically done because that person will literally organize everything for you once you get there. With the contact person my classmates and I got, the deal was Rp.350,000 for 3 days and 2 nights which for us seemed like a very good price considering that we got good food, convenient shelter and fortunately cleaning service as well.
            On the day of the trip, my classmates and I met up at 5:30am and headed to MuaraAngke (the dock) to catch the boat. To be quite honest, MuaraAngke smelled ridiculously bad – which is something we all need to be aware about because it obviously means it’s not hygienic and may cause a lot of diseases. Anyhow, we got on the boat which is actually better that I expected.


The boat ride cost Rp.2,000 (oh, that’s right! Always remember to bring extra cash on your trip to Tidung!) We eventually arrived in the next 2 hours and walked to our house we were staying in for the next 3 days. After that, the guide provided by the contact person took us on a bike ride (that’s right, they provide bikes!) and he lead the way to the beaches and let us do what ever we wanted to ‘til what ever time we wanted to go back to the house! Afterwards we headed back and in the evening we went out using bikes again to head to the barbeque area to have dinner. The guide made the BBQ for us but we are welcomed to help too of course.



The next day, we woke up early, ate breakfast the guide provided for us and headed to the next destination, which was the dock to go to another island to do some snorkeling! We arrived in the island in the next 30 minutes or so and we straightaway headed into the water! It was my time snorkeling and it definitely won’t be my last. After experiencing being around the clear water, pretty looking corals everywhere and many varieties of fish, it literally took my breath away! It was such an amazing sight to see. Luckily, we got a chance to snorkel again but this time in a different island. After snorkeling the second time, we then headed to JembatanCinta, the iconic bridge people come to see in Tidung. When we went there, it was super crowded, though luckily we went there the previous day so at least we got to go there without many people around. After that, we headed on the boat again and the man controlling the boat – the sailor, I guess – took us around the island so we get to experience the boat ride for the last time again.

On the last day of the trip, we all woke up at 5:00am and the guide went by our house to take us bike riding JembatanCinta to see the sunrise. It was ridiculously crowded but with an amazing view along the stroll of the bike ride, it felt like people around you didn’t even matter. We then just sat there ‘til the sun was completely up, had some fresh coconut and breakfast provided by the guide and then headed back to the house to rush to the dock to go back home. To be honest, the last day went by quicker than I thought so that is why I recommend you to at least watch the sunrise even though you might think it’s pointless or if you're too lazy to wake up early in the morning.
            So the main things to remember to do are:
1. Get a good contact person: With the right contact person, you’ll be able to get a good service which means good trip as well because the guide basically revolves around your whole trip to and in Tidung.
2. Bring a lot of pocket money: Although my trip costs Rp.350,000, I was glad I brought some extra cash because there are a lot, I mean A LOT of  warungs around which makes you tempted to buy foods and drinks. You also have to pay Rp.2,000 to park your bikes too. So once again, bring money!
3. Visit Tidung while others aren’t on holiday: On the first day my classmates and I went to Tidung, it was so empty and it felt pretty good to feel like you "own" the island. During the second day, it was a national holiday, which meant a bunch of people came over which made me personally, uncomfortable because it was overcrowded.
4. Bring a bunch of sunscreen: It’s super hot. SUPER hot.
5. Have fun: Leave all your worries and regrets behind during your trip in Tidung. Well actually, that really isn’t a thing you should remember because Tidung will automatically do that itself for you.
            Hopefully this brief story of my trip has gave you an idea on what you’ll expect on your trip going to Tidung. So if you and your friends /boyfriend/ girlfriend/ family need a break but is lacking on cash, Tidung will definitely be a great place to soulve your problem!

P.S: The title of this post doesn't mean that I'm "insulting Bali". It just means that if you're looking for a cheaper holiday in the beach, Tidung is a great place to go to as well.



Posting by artisa tumiwa

___________________________________________________________________________________




Posting by Pujangga Cocomeo

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Building

Sport

Mice

Event

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
#